Nama Will Kassouf kembali menjadi perhatian di dunia poker setelah ia kena penalti di WSOP 2025. Bukan karena skandal besar, bukan pula karena kecurangan, tapi… ya, karena gaya khasnya sendiri yang memancing kontroversi: speech play tanpa henti dan tanking berkepanjangan.

Di tengah serunya pertandingan World Series of Poker (WSOP) Main Event, Kassouf justru malah terlibat adu mulut dengan Jack Effel, Senior Vice President WSOP, dan berujung pada penalti yang membatasi waktunya untuk berpikir alias “10-seconds-to-act” rule.
Orang Amerika Gak Bisa Nerima Gaya Saya
Insiden terjadi di Day 7 saat Kassouf masih bertahan di turnamen meski memegang salah satu stack terkecil. Di sela break, ia mengeluh ke Effel dan menjatuhkan komentar pedas:
“Americans can’t take it. There’s a method to my madness.”
Pernyataan ini langsung memantik reaksi dari komunitas poker, terutama karena turnamen disiarkan langsung di PokerGO dan disaksikan oleh ribuan penonton yang terbagi dua: yang menganggap Kassouf menghibur, dan yang menganggap dia mengganggu flow permainan.
Perdebatan ini kayak sebelumnya drama klasik Will Kassouf di WSOP 2016, ketika ia juga pernah dikenai penalti karena men-taunt pemain lain. Namun bedanya, tahun ini WSOP tampak lebih siap bahkan menawarkan opsi kompromi jika Kassouf mau mengubah perilakunya. Sayangnya, karakter memang sulit diubah, apalagi di meja sebesar WSOP Main Event.
Bukan Satu-satunya Drama Tahun Ini
Tahun ini WSOP memang penuh warna. Bukan hanya Will Kassouf yang kena penalti, tapi beberapa pemain lain juga sempat terlibat masalah di meja. Salah satunya adalah Chih-Fan, yang dihukum karena menonton streaming Doug Polk saat sedang bermain. Kasusnya bisa dibilang unik, karena mencampur budaya streaming dengan aturan turnamen yang ketat.
Kembali ke Kassouf, meski penalti telah dijatuhkan, ia masih bertahan di turnamen dan telah mengunci minimal hadiah sebesar $200.000. Namun dengan sisa stack hanya 14 big blinds, banyak yang memprediksi langkahnya tidak akan panjang. Walau begitu, kalau Kassouf bisa “spin up” dan bangkit, bukan nggak mungkin dia bakal bikin kejutan di tahap akhir.
Perbandingan dengan Pemain Lain
Yang menarik, di saat Kassouf bergulat dengan waktu dan kontroversi, nama-nama lain justru bersinar karena prestasi. Salah satunya Nick Schulman, yang tahun ini resmi dilantik ke dalam Poker Hall of Fame 2025. Tidak hanya prestasi turnamen, tapi juga kontribusinya sebagai komentator membuatnya diakui sebagai salah satu figur penting dalam dunia poker.
Kontras antara keduanya begitu kentara: satu bermain dengan gaya “keras kepala”, satu lagi mengukir warisan lewat permainan dan suara. WSOP 2025 benar-benar nunjukin ragam karakter pemain poker modern.
WSOP, Hiburan, dan Batas Etika
Fenomena Will Kassouf kena penalti jadi semacam pengingat bahwa poker bukan hanya soal kartu, tapi juga soal bagaimana seseorang membawa dirinya di meja. Apakah speech play adalah bagian dari strategi? Atau gangguan terhadap sportivitas?
Bagi sebagian orang, Kassouf seperti badut sirkus di tengah acara TV yang terlalu serius. Bagi yang lain, dia adalah pengacau momentum yang merusak fokus permainan.
Apapun opininya, WSOP 2025 sudah menjadi salah satu yang paling penuh drama dan layak jadi bahan perbincangan komunitas poker. Perdebatan tentang batas antara “menghibur” dan “mengganggu” sepertinya akan terus berlanjut.
Untuk berita dan artikel poker lainnya, kamu bisa jelajahi konten lengkap di Komunitas Poker Indonesia, tempat info-info segar dan seru dari dunia poker lokal maupun internasional.
Leave a Reply